Makanan yg satu ini hampir menyerupai dodol,baik dari segi rasa maupun warnanya. Namun mempunyai tekstur yg kasar karena terbuat dari beras ketan yg ditumbuk kasar. Sensasi nikmatnya justru didapat dari butiran-butiran kasar ini.Dan dari butiran kelapa parutnya.
Namanya Halwa. Rasanya manis dan legit.Kue ini memang tidak begitu populer dibandingkan kue-kue tradisional Aceh yg lain.Di warung-warung kopi kue ini tidak pernah ditemui sebagaimana timphan.
Bukan apa-apa meski pun mempunyai rasa yg lezat namun proses pembuatan kue ini agak sedikit rumit dan membutuhkan waktu lama.Sehingga membuat orang agak malas membuatnya.
Dulu membuat kue ini bisa sampai seharian.Betapa tidak,menumbuk berasnya saja dengan menggunakan Jingki,alat tumbuk beras tradisional orang Aceh.Jadi bisa dibayangkan sendiri betapa banyak waktu yg dihabiskan.
Bahan-bahan yg diperlukan utk membuat kue ini sangat mudah didapatkan,hanya beras ketan, kelapa parut dan gula merah cair.Orang Aceh biasa menyebutnya meulisan atau manisan.
Awalnya beras direndam dulu sampai mengembang,sekitar 2 – 3 jam. Lalu ditiriskan sampai airnya kering kemudian disangrai sampai berubah warna agak kecokelatan. Barulah ketan ditumbuk. Proses menumbuknya juga tidak mudah karena ketan akan beterbangan dan harus sangat hati-hati. Sekarang sudah jauh lebih mudah karena tinggal dihaluskan dipenggilingan.
Setelah ditumbuk sampai halus kemudian dimasukkan kelapa parut, supaya lebih harum ada baiknya kelapa disangrai sebentar. Lalu ditumbuk lagi sampai kalis. Adonan ini lah yg kemudian dimasukkan ke dalam manisan tadi. Sebelumnya manisan sudah dijerangkan di atas api dalam kuali. Selanjutnya adonan tinggal diaduk seperti mengaduk dodol sampai air gulanya kering.
Utk bisa menikmati Halwa kita tidak perlu bebrapa repot lagi,tinggal mengunjungi gerai-gerai makanan tradisional.Di sepanjang jalan menuju Lhoknga Halwa banyak dijual di kios-kios yg khusus menjual penganan Aceh.Tertantang utk merasakan sensasi nikmat mengunyah Halwa? Atjehpost. com