Pembelajaran basa Aceh kali ini mendapat tempat yang membanggakan di tingkat dunia. Tahun 2013 menjadi masa yang pantas dicatat dengan tinta emas bagi salah satu bahasa daerah Indonesia asal Aceh ini. Menduduki urutan ke-18 dari 25 bahasa yang pembelajarannya dianggap paling efektif oleh situs bab.la news.
Pemilik dari blog pembelajaran basa Aceh itu adalah Muhammad Nabil Berri. Pengumuman ini seperti kejutan bagi dirinya. Nabil Berri tidak menyangka bahwa blog yang telah lama dirintis olehnya itu bakal masuk dalam 25 besar tingkat dunia.
Situs bab.la menuliskan “Ini adalah 25 Pecinta Bahasa Tertinggi tahun 2013 dalam kategori ‘Pembelajaran Bahasa’. Kategori ini berfokus pada blog yang berisi tentang proses pembelajaran bahasa, pengajaran bahasa, kesulitan dengan atau diskusi tentang belajar bahasa.”
Menanggapi peringkat yang didapat oleh blog yang selama ini dikelola, Nabil Berri dalam bahasa Aceh mengatakan “Padahai meunyö tapeubandéng basa Acèh ngön basa-basa la’én lam dapeuta 25 blog nyan, basa Aceh nakeuh basa nyang hana status raseumi ngön paléng dit ureuëng marit (Padahal jika dibandingkan bahasa Aceh dengan bahasa lainnya di dalam 25 daftar blog tersebut, basa Aceh bukanlah bahasa yang berstatus resmi dan paling sedikit orang menggunakannya).”
Menurut informasi yang diwartakan oleh situs acehblogger, Bab.la merupakan situs proyek bahasa yang dikembangkan oleh Andreas Schroeter, Thomas Schroeter dan Patrick Uecker, selain menggelar kompetisi “Top 100 Language Learning Blogs 2013”, mereka juga mengadakan pemilihan blog profesional, Facebook Pages serta akun Twitter.
Keberhasilan yang di raih oleh blog basa Aceh milik Muhammad Nabil Berri menunjukkan bahwa kesungguhan pelestarian bahasa daerah yang dianggap telah mulai bergeser peranannya dalam tutur masyarakat lokal ternyata menjadi pantauan yang menarik bagi pihak luar. Juara peringkat 18 bagi Aceh menjadi kebanggaan besar Indonesia secara umum. Berbeda satu peringkat dengan situs Jerman (dw.de) menjadikannya prestasi yang sangat luar biasa. Ini merupakan salah satu petunjuk bahwa kemajemukan bahasa yang ada di Indonesia harus terus dilestarikan. Karena tanpa disadari ternyata keanekaragaman bahasa yang kita miliki telah memberikan nilai lebih di mata dunia.
Selamat atas keberhasilan Muhammad Nabil Berri yang telah setia mengajarkan dan melestarikan basa Aceh melalui blognya.
Ridwan Kalam
ADS HERE !!!