PIDIE – Seluruh anggota Fraksi Partai Aceh, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, menyatakan tidak hadir atau memboikot rapat paripurna istimewa pelantikan Bupati Roni Ahmad (Abusyik) dan Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud.
“Iya, setelah musyawarah kami semua tidak akan hadir pelantikan nanti. Kami telah memberitahukan melalui surat pada Ketua DPRK Pidie,” ungkap Ketua Fraksi PA, Tgk. Jailani HM Yacob.
Pernyataan itu disampaikan lewat konfrensi pers di Kantor DPW PA Pidie. Menurut Jailani, keputusan pihaknya sesuai dengan hasil rapat Fraksi PA membahas proses hukum yang sedang ditempuh Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Jumat (14/7).
YARA mempersoalkan keabsahan Surat Tanda Tamat Belajar, Roni Ahmad oleh Kepala Sekolah MIN Gampong Are yang dianggap melawan hukum dan kasusnya telah sampai ke Pengadilan Negeri Sigli.
Sabtu lalu, Jailani juga meminta pada Ketua DPRK Pidie untuk menunda sidang paripurna istimewa pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pidie, sampai kejelasan hukum dari pengadilan.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pidie, A Hamid memastikan pelantikan bupati dan wakil bupati periode 2017-2022 itu akan tetap berjalan sesuai jadwal. Pasalnya, agenda tersebut merupakan Rapat Paripurna Istimewa.
“Bukan pengambilan keputusan sehingga tidak perlu persentase quorum hadir guna menggelar rapat tersebut,” kata A Hamid, Ahad (16/7).
Wakil Ketua DPRK Pidie, Jamaluddin dari Fraksi Partai Nasdem, yang menjabat sebagai pimpinan rapat dalam prosesi pelantikan nantinya mengatakan, seluruh anggota dewan sudah mengantongi undangan pelantikan, mengenai hadir atau tidaknya itu bukan tanggung jawab pimpinan.
“Semuanya sudah mengantongi undangan untuk rapat paripurna, Insya Allah kami dari Nasdem akan hadir semua. Jika ada fraksi lain yang tidak hadir, itu hak mereka,” ujar Wakil Ketua I DPRK Pidie tersebut.
Wakil Bupati Pidie terpilih, Fadhlullah TM Daud pada wartawan mengharapkan tidak ada lagi permusuhan. Ia menginginkan Pidie dapat maju, dengan cara membangun bersama-sama legislatif dan eksekutif yang notabenenya dipilih rakyat.
Ia juga mengharapkan, semua pihak untuk melupakan konflik ataupun jika ada permusuhan saat Pilkada.”Pilkada telah usai, sekarang saatnya menata kembali tatanan Pidie agar lebih maju lagi, sehingga masyarakat dapat sejahtera,” pungkasnya.
Harapan serupa juga disampaikan mantan kombatan GAM Pidie, Abu Sabar, mengatakan masyarakat Pidie harusnya menyambut gembira pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pidie yang baru. “Harus bahu membahu membangun Pidie, salah satunya dengan cara menghilangkan rasa permusuhan yang mungkin terjadi saat Pilkada yang lalu,” katanya.
Pihak kepolisian mengerahkan 480 personel ditambah 200 personel organik yang standby di Mapolres Pidie. Polisi juga menyiagakan 10 penembak jitu guna mengamankan acara, 30 personel wanteror, 10 personel jinak bom dan 50 personel TNI,” ungkap Kabag Ops Polres Pidie, Kompol Apriadi.
Berikut nama-nama anggota DPRK Pidie yang berwarna merah adalah anggota DPRK Pidie yang memboikot acara penatikan Bupati dan Wakil Bupati Pidie Priode 2017-2022.
Partai Nasdem
Tgk. H. Ismail Abubakar
Hj. Cut Metia
Nursaadah, Sag
Jamaluddin, Sp
Tgk. H. Abdullah Ali, S.Ag
Partai Keadilan Sejahtera
Siti Hawa
Partai Golongan Karya
Teuku Saifullah. TS
Fadli A Hamid, SE
Syarifuddin
Partai Gerindra
Drs. M. Isa Alima
Khairil Syahrial, Amd
Muhammad Saleh
Ramzi
Partai Demokrat
Ir. Muhammad Ali.
T. Manyak
H. Iskandar Shiddiq
Partai Aceh
Jailani. M. Yakop
Muhammad Jakfar
Antarruddin
Anwar, S.Pd.I
Munahasyah
Anwar Sastra Putra
Iskandar
Muzakkir
Usma M. Yusuf
Mahfuddin Ismail, S.Pd.I
Rosmini, Amd
Isfandiari
Muhammad Ali
Muhammad Ar
Tgk. Iskandar Daud
Samsul Bahri A wahab
Cut Aja Yusnidar, S.Pd.i
Abd Rahman
Muhammad
Zainal Abidin
Elidawati
Abdullah
Husaini
Partai Damai Aceh
Tgk. Fakhrurrazi, S.HI