Ketika Nabi Sulaiman AS tengah berbaring,ada seekor semut berjalan di dadanya.Kemudian ia ambil semut itu dan dilemparnya jauh.
Dengan emosi, semut itu berkata, “Wahai Nabi Allah,mengapa kau lempar aku begitu keras? ” ucap semut dengan nada tinggi.
“Apakah kamu lupa pada hari kiamat nanti kamu akan berdiri di hapanan Pencipta segala kerajaan,yaitu Tuhan langit dan bumi,yg Maha adil,yg mengambil hak orang yg dizalimi dari orang yg menzaliminya? ” lanjutnya.
Mendengar kata-kata dari semut itu,Nabi Sulaiman AS pingsan.Selang beberapa saat Nabi Sulaiman AS siuman.
“Maafkanlah sikap zalimku terhadapmu tadi.” Ucap Nabi Sulaiman AS sambil memandang kearah semut.
“Aku akan memaafkan perbuatanmu tadi dengan tiga syarat. ” Jawab semut.
“Sebutkan ketiga
persyaratanmu tersebut! ” ujar Nabi Sulaiman AS dengan sungguh-sungguh.
“Baiklah!Syarat pertama bagimu,jangan kau tolak orang yg meminta kepadamu. Sesungguhnya orang yg meminta kepadamu adalah sedang meminta karunia Allah,maka janganlah sampai kamu jauhi karunia Allah kepada makhlukNya. ” Ucap semut.
“Sedangkan syarat yg kedua,jangan tertawa berlebih-lebihan sehingga kamu terlena dengan dunia dan menyangka bahwa kamu telah menjalani semua tugasmu dengan baik di dunia ini,sehingga hatimu menjadi keras,sedangkan kamu telah dimuliakan Allah dengan diberikan kerajaan yg besar. ” Tambahnya.
“Dan yg terakhir,jangan sampai kedudukanmu ini mengahalangimu untuk menolong orang yg meminta pertolonganmu. ” Pungkas semut.
“Insya Allah,semua persyaratanmu itu akan aku jalani. ” Jawab Nabi Sulaiman AS dengan sepenuh hati.
“Jika begitu aku maafkan kau. ” Ujar semut membalas perkataan Nabi Sulaiman AS.
بركلاه فيك
Demikianlah ulasan tentang percakapan antara semut dengan nabi Sulaiman AS,semoga bisa menjadi contoh teladan untuk kita semua.
ADS HERE !!!