Waspada Aliran Sesat diaceh
Disejumlah daerah aceh sekarang jadi target penyebaran aliran sesat oleh orang yang jahil,diaceh sudah ada agama islam,kenapa menyebarkan aliran sesat pula,dimana otak pelaku penyebar,kalau bukan karena faktor uang yang digaji oleh kafir,untuk menghancurkan islam
ANGGOTA DPRA, Makhyaruddin Yusuf (kiri) dan Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM) Aceh, Safaruddin SH (kanan), Senin (19/1), menerima laporan masyarakat terkait aksi penyebaran buku Yesus, Muhammad, dan Saya kepada sejumlah warga di kawasan Peukan Bada, Aceh Besar. Buku-buku ini dikirim dalam bentuk paket melalui Kantor Pos Indonesia.
Berisi Penghinaan dan PesanBANDA ACEH - Upaya pendangkalan akidah melalui bahan bacaan kembali menyasar masyarakat Aceh. Kali ini misi dilakukan dengan penyebaran paket buku berjudul “Yesus, Muhammad, dan Saya” yang dikirim melalui Kantor Pos Indonesia.Perihal kiriman paket buku yang isinya antara lain penghinaan yang luar biasa terhadap Nabi Muhammad SAW dan Alquran ini terungkap setelah seorang warga Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, merasa keberatan menerima paket yang diantar oleh petugas Kantor Pos Peukan Bada.
“Kira-kira seminggu lalu, ada seorang warga di Ajuen yang menolak paket tersebut, karena merasa tidak pernah memesan dan tidak kenal dengan nama pengirim paket tersebut. Tapi karena alamat yang dituju sangat lengkap, pria tersebut langsung membuka paket itu di depan petugas kantor pos,” ungkap Subhan, Kepala Kantor Pos Kecamatan Peukan Bada, kepada Anggota DPR Aceh, Tgk Makhyaruddin Yusuf dan Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM) Aceh, Safaruddin SH, di Kantin SMEA Lampineung, Banda Aceh, Senin (19/1).
“Saat melihat isi paket adalah buku berjudul ‘Christ, Muhammad, And I (Yesus, Muhammad, dan Saya)’ beserta sebuah VCD, beliau marah-marah kepada petugas kami dan meminta agar buku tersebut dikembalikan kepada pemiliknya,” kata Subhan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Subhan kemudian memutuskan untuk menghentikan proses pengantaran paket-paket serupa kepada alamat yang dituju. Apalagi, beberapa warga yang menerima kiriman tersebut juga telah mengembalikan paket itu ke Kantor Pos.
“Jumlah yang sudah kami antar mungkin sudah mencapai ratusan paket. Kode etik kami melarang membuka paket, dan setiap kiriman harus diteruskan ke alamat yang dituju,” kata dia.
ADS HERE !!!